Kata orang cinta itu buta
Gak mengenal tahta dan harta
Apalagi muka
Tapi kok cintaku kaya kapten bajak laut
Yang memandang dengan sebelah mata?
Haah,, seandainya cinta juga buta padaku
Mungkin dia bisa aku miliki....
Raka
terheran-heran dengan sajak yang barusan dibacanya dari file Tiyo. dia tertawa
kecil membayangkan bentuk love
bermata satu, seperti itukah cinta yang Tiyo alami? Pantas saja Tiyo mengoleksi
film bajak laut, mungkin ini alasannya. Raka terus menebak-nebak dengan
mengerutkan keningnya seolah berfikir keras. sok detektif deh!
“ka,
lagi ngapain lo buka-buka file gue!?”
Raka
salting aksi buka-bukaannya di ketahui Tiyo
“eengg...anu....
aku ma..u liat catatan kuliah ilmu.. komunikasi kemaren.. hee,
eh
Yo, lu lagi patah hati ya? Eung... tadi gue gak sengaja nih baca sajak aneh lo.
hee” Raka nyengir sejadi-jadinya, persis ketawa kuda di film film kartun koboy.
“sialan
lo ngatain sajak gue aneh, baru gue tinggal ke belakang aja dah berani buka
file gue, gimana kalo gue titipin cewek ke lo” kini muka Tiyo memerah.
“gue
kantin dulu deh ya, takut lo berubah jadi bajak laut trus ngebajak hidup gue.
daagh!”
Tanpa
banyak pikir Raka kabur ke kantin meninggalkan Tiyo sendirian di kelas, dia tau
kalo berlama-lama di kelas hidupnya akan hancur dalam hitungan menit.
“
Rakaaaaa awas lo! gue abisin duit lo!”
Suasana
hening.
Tiyo
melepas kacamata dan menyeka matanya yang lelah. Hari ini pak Seno memberikan
mata kuliah 6 SKS sekaligus. Tiyo
mengehela nafas dan kembali memakai kacamata minusnya. Ingatannya tertuju pada
seorang perempuan yang pernah hadir di hidupnya, gadis manis yang baik dan
pintar. Yang sangat mengganggu hatinya dari dulu hingga sekarang, sudah hampir
6 tahun gadis itu menghuni hatinya dan menguncinya. Tiyo tak pernah menyukai
gadis lain selain Aisha. Gadis yang sangat manis itu ia kenal sejak di bangku
Madrasah Tsanawiyah. Waktu itu Aisha adalah calon siswa baru di Madrasah
Tsanawiyah tempatnya menuntut ilmu. Dan Tiyo ikut serta menjadi panitia di
acara MOS waktu itu.
Aisha
menunduk ketakutan saat Tiyo membentaknya karena terlambat dalam acara api
unggun yang di adakan di lapangan sekolah. Tiyo bangga melihat calon adik kelasnya takut
dengan bentakannya. Padahal pada kenyataannya Tiyo hanya siswa biasa yang
bergabung dengan Rohis sekolah. Dikenal sebagai orang yang baik dan jarang
sekali marah. Meski sesekali teman sekelasnya ada saja yang mengerjainya.
Acara
api unggun dimulai setelah acara yel-yel dari masing-masing kelompok. Setelah
itu acara dilanjutkan dengan memperlihatkan keahlian dari setiap kelompok. Ada
yang menunjukkan aksi ala grup band
lengkap dengan penyanyi dan gitarnya, seni drama, seni tari, tebak-tebakan dan
hiburan lainnya seperti sulap sederhana.
Saatnya
kelompok Aisha memperlihatkan keahliannya. Dari 6 orang, mereka memperagakan
berbagai tarian daerah secara bergantian. Santi dan Mega memperagakan tari
kecak dari Bali, Diah dan Susi memperagakan gerakan tari piring, Aisha dan Dea
memperagakan tari Jaipong. Semua peserta orientasi berdecak kagum dan
memberikan tepuk tangan yang meriah.
Aisha
tersenyum dengan manisnya, wajahnya manisnya tetap terlihat ayu meski hanya di
terangi cahaya api unggun. Tiyo tak henti-hentinya memandangi Aisha menari
daerah, ia kagum, gadis manis itu ternyata pandai menari dan sangat anggun meski
penampilannya tampak sederhana.
“aisha
kamu dimana sekarang?” gumam Tiyo dalam hati.
Ia
tak tau bagaimana kabar gadis pujaannya itu, kabar terakhir yang dia tau, Aisha
akan dijodohkan dengan anak teman ibunya. Seorang pengacara muda.
“hhhff....
buatku kamu terlalu sempurna Aisha, sampai-sampai aku merasa tidak pantas untuk
mengatakan perasaanku selama ini” gumam Tiyo lirih.
“Yo,
dipanggil Bu Rully tuh di ruangannya” sapa Edi yang tiba-tiba ada di hadapannya
Tiyo
tersentak dari lamunannya dan buru-buru merapihkan mukanya yang kusut.
“ada
apa lagi ya Di?”
“kurangtau
Yo, tadi sih bu Rully juga abis marahin anak Ekonomi juga, ngeri deh pasti nilainya tuma, satu koma gitchu..........” jelas
Edi dengan lagak bencong kumatnya.
“gue
langsung kesana aja deh Ed! Daripada jadi korban biadab kebencongan lo!” Tiyo
pergi begitu saja meninggalkan Edi mulai gak waras.
>>>bersambung...... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar